Minggu, 27 Januari 2019

Training Need Analysis ( TNA )

  Untuk memenangkan kompetisi bisnis, sudah menjadi kebutuhan dari perusahaan membuat pengembangan karyawan didalam organisasinya. Pengembangan ataupun pelatihan sebaiknya menjadi salah satu faktor daya traik mencari kandidat di masa depan.

   Ada beberapa survey yang menunjukkan training & kesempatan belajar menjadi pilihan utama kandidat dalam memilih tepat kerja selain branding dari perusahaan, karena secara aktual branding perusahaan tidak menjamin perusahaan tsb mempunyai pengembangan ataupun pelatihan sama sekali, karena pelatihan ataupun pengembangan harus megeluarkan biaya dan perusahaan selalu menganggap / mempersepsikan bahwa program pengembangan atau perlatihan adalah biaya bukan investasi.
   Sebelumnya kita sudah membahas apa itu Orientasi, Pelatihan & Pengembangan, untuk kali ini akan masuk ke perihal yang lebih mendalam dari Pelatihan & pengembangan tsb, yaitu TNA
Program pengembangan  atau pelatihan yang tepat dibutuhkan agar hasil yang diharapkan dapat terwujud yang mendongkrak goalnya perusahaan. Maka, analisa yang baik haruslah dilakukan. Proses yang harus dijalani ini adalah Training Need Analysis (TNA).
Secara definisi, Training Need Analysis adalah proses analisa dan identifikasi kebutuhan training dengan mengacu kepada standar yang diperlukan dan kondisi aktual saat ini.

Komponen utama TNA ada 3, yakni :
1. Kondisi Ideal (I)
   Adalah sebuah kondisi atau standar yang telah ditetapkan, baik bersifat pekerjaan, organisasi, atau individual.
2. Kondisi Aktual (A)
   Adalah sebuah kondisi yang ada pada saat ini, apa adanya.
3. Kondisi Defisiensi (D)
   Adalah sebuah ‘jarak’ yang muncul sebagai akibat pembandingan antara Kondisi Ideal dengan Aktual.
Rumus sederhananya adalah :   
 
Ada beberapa pendekatan dalam melakukan TNA, diantara yang paling populer adalah :

Makro
TNA yang didasarkan kepada kebutuhan organisasi / perusahaan secara umum, sehingga hasil TNA-nya berlaku untuk semua orang yang ada di dalamnya. Maka dari itu, seringkali disebut Organization-Based Analysis.

TNA Makro dapat menggunakan sumber data diantaranya :
- Visi, misi, strategic objective dan target perusahaan.
- Keadaan ekonomi dan finansial perusahaan.
- Perubahan budaya.
- Perubahan teknologi.
- Tema perusahaan, seperti Pengurangan Biaya, Peningkatan Kualitas, dst.

Contoh program hasil TNA Makro :
Training Leadership, Training Motivation, Training New 7 QC Tools.

Mikro.
TNA yang didasarkan kepada kebutuhan kelompok tertentu.
Terdiri dari 2, yaitu :
   A. Task-Based Analysis.
Fokus utamanya adalah apakah standar keterampilan yang dibutuhkan pada sebuah pekerjaan sudah dimiliki oleh si pemegang jabatan atau belum.
   B. Person-Based Analysis.
Fokus utamanya adalah apakah karyawan sudah dapat melakukan pekerjaan sesuai tuntutan atau belum.

TNA Mikro dapat menggunakan sumber data diantaranya :
- Job Description
- Performance Standar
- Performance evaluation
- Observasi kerja
- Interview
- Kuesioner
- Checklist

Contoh program hasil TNA Mikro :
Training Purchasing Administration, Training Internal Audit, Training Teknik Laporan.
Baik Task-Based maupun Person-Based sama-sama memiliki acuan standar pekerjaan, sehingga saling melengkapi.

Hasil TNA akan memberikan gambaran berupa :
1. Kondisi atau isu yang sedang terjadi.
2. Program yang akan dijalankan untuk menangani poin 1.
3. iaya dan sumber daya lain, termasuk support, yang dibutuhkan untuk menjalankan poin .

Secara teori juga penjajakan kebutuhan training dapat dilakukan dengan dua pendekatan utama :
1. Analisis kesenjangan pengetahuan sikap & ketrampilan aktual dengan pengetahuan sikap & ketrampilan yang diiharapkan atau diinginkan.
2. Analisis masalah-masalah atau hambatan yang terjadi karena perlunya peningkatan pengetahuan sikap & ketrampilan.

   Perlu diketahui bahwa program yang muncul tidak harus training, melainkan juga bisa berbentuk non training, seperti : Penugasan, Sosialisasi, Coaching, Pembentukan Tim Kerja, dan lainnya, yang bertujuan untuk mengembangkan karyawan pada akhirnya. Maka dari itu, seringkali TNA diubah menjadi DNA (Development Need Analysis) atau Analisa Kebutuhan Pengembangan (AKP).



Djohani, Rianingsih dan Riza Irfani. 2005. 10 Jurus menulis modul peltihan. Studio Driya Media Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membuat Sandard Operating Procedure (SOP)

Tidak jarang ada beberapa Praktisi HR susah untuk melakukan pekerjaan  dikarenakan bingung apa yang harus pertama kali dilakukan, kemudi...