Organisasi
Development Management seharusnya bisa membuat Struktur Organisasi yang
optimal, efektif bahkan efisiensi dalam mencapai goals yang ditetapkan.
Sebelum
membuat Struktur Organisasi yang seperti apa, bagusnya kita memahami dahulu
konsep apakah pengertian dari organisasi itu, berikut adalah pengertian
organisasi menurut ahli-ahli yang ada, penulis hanya mengutip 4 ahli yang
mendefiniskan pengertian dari Organisasi yang menurut penulis mewakili makna dari organisasi itu sendiri, yaitu :
1. Stoner : organisasi adalah sebuah
pola berbagai hubungan yang melalui tiap individu di bawah pengarahan dari
atasan dalam mengejar tujuan organiasi.
2. Max Weber : organisasi ialah sebuah
kerangka hubungan yang terstruktur yang didalamnya terdapat adanya wewenang,
serta tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan fungsi tertentu.
3. Schein : Organisasi adalah sebuah
koordinasi rasional kegiatan oleh sejumlah orang guna meraih tujuan dengan
melalui pembagian pekerjaan serta fungsi melalui hirarki otoritas dan juga
tanggungjawab. Karakterisitik dari organisasi menurut Schein antara lain :
mempunyai tujuan organisasi, struktur organisasi, saling berhubungan guna
mengkoordinasikan aktivitas yang terjadi di dalamnya.
4. Paul Preston dan Thomas Zimmerer : Organisasi
adalah sekumpulan individu yang disusun ke dalam suatu kelompok yang saling
bekerjasama satu sama lain untuk menggapai tujuan organisasi.
Untuk membuat struktur organisasi, secara ringkasnya ada
beberapa tahap yang harus dilakukan, yaitu :
1. Menganalisis business process perusahaan.
Pertama dengan memetakan proses bisnis yang ada dalam perusahaan dimana kegiatan yang berhubungan dengan teori SIPOC : Supplier, Input, Process, Output dan Customer . Pemetaan ini penting untuk menentukan aktivitas utama dalam perusahaan. Jika sudah dipahami maka akan terlihatlah sebenarnya Customer dari perusahaan itu tergolong di kelompok mana atau perilaku Customer berbasis dimana, apakah berbasis ke perilaku di Produk, atau terjadi karena penggolongan Kelompok Usia, atau terjadi dikarenakan Wilayah / Geografis, atau Project, yang nantinya akan terlihat model organisasi seperti apa yang cocok, yaitu struktur organisasi model Produk, model Wilayah / Geografis, model Project, model Program dll.
Pertama dengan memetakan proses bisnis yang ada dalam perusahaan dimana kegiatan yang berhubungan dengan teori SIPOC : Supplier, Input, Process, Output dan Customer . Pemetaan ini penting untuk menentukan aktivitas utama dalam perusahaan. Jika sudah dipahami maka akan terlihatlah sebenarnya Customer dari perusahaan itu tergolong di kelompok mana atau perilaku Customer berbasis dimana, apakah berbasis ke perilaku di Produk, atau terjadi karena penggolongan Kelompok Usia, atau terjadi dikarenakan Wilayah / Geografis, atau Project, yang nantinya akan terlihat model organisasi seperti apa yang cocok, yaitu struktur organisasi model Produk, model Wilayah / Geografis, model Project, model Program dll.
2. Mendesain struktur organisasi sesuai proses bisnis
dalam perusahaan.
Mendesain struktur organisasi dimulai dari membedakan antara owner, direksi, manajemen fungsional yaitu keuangan, pemasaran, operasi dan sumber daya manusia yang ada. Hal ini penting untuk membangun sebuah tim untuk menjalankan proses bisnis dalam perusahaan. Dan akan terlihat wewenang, garis komando, pelaporan kepada atasan, otoritas, tidak adanya duplikasi pekerjaan, dll
Mendesain struktur organisasi dimulai dari membedakan antara owner, direksi, manajemen fungsional yaitu keuangan, pemasaran, operasi dan sumber daya manusia yang ada. Hal ini penting untuk membangun sebuah tim untuk menjalankan proses bisnis dalam perusahaan. Dan akan terlihat wewenang, garis komando, pelaporan kepada atasan, otoritas, tidak adanya duplikasi pekerjaan, dll
3. Melakukan Job Analisis.
Dalam melakukan Job Analisis langkah-langkan yang dijalankan adalah : tetapkan jabatan yang akan dianalisis, tetapkan jumlah sampel / responden, buatlah daftar pertanyaan job analisis yang meliputi kewajiban yang harus dijalankan, job description (berisikan kumpulan tugas-tugas yang melekat pada setiap struktur organisasi dan ini penting untuk dibuat seditail mungkin agar tidak salah. Kumpulan tugas yang detail akan mampu memberikan gambaran bagaimana setiap orang dalam perusahaan dapat bekerja dengan baik.Job description menggambarkan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh setiap orang dalam perusahaan ), job specification (persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap orang dalam perusahaan untuk menduduki jabatan dalam organisasi berbasis kepada job description. Hal ini berhubungan dengan syarat pendidikan, pengalaman, sikap, dan syarat teknis lainnya), job performance ( merupakan tujuan target bagi karyawan & kriteria untuk mengukur keberhasilan kerja yang nantinya bisa disebut sebagai KPI ) .
Dalam melakukan Job Analisis langkah-langkan yang dijalankan adalah : tetapkan jabatan yang akan dianalisis, tetapkan jumlah sampel / responden, buatlah daftar pertanyaan job analisis yang meliputi kewajiban yang harus dijalankan, job description (berisikan kumpulan tugas-tugas yang melekat pada setiap struktur organisasi dan ini penting untuk dibuat seditail mungkin agar tidak salah. Kumpulan tugas yang detail akan mampu memberikan gambaran bagaimana setiap orang dalam perusahaan dapat bekerja dengan baik.Job description menggambarkan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh setiap orang dalam perusahaan ), job specification (persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap orang dalam perusahaan untuk menduduki jabatan dalam organisasi berbasis kepada job description. Hal ini berhubungan dengan syarat pendidikan, pengalaman, sikap, dan syarat teknis lainnya), job performance ( merupakan tujuan target bagi karyawan & kriteria untuk mengukur keberhasilan kerja yang nantinya bisa disebut sebagai KPI ) .
Manfaat dari job analysis lumayan banyak yaitu : bisa
menyusun job desc, job specification, job performance, menetapkan materi
pelatihan, merencanakan pengembangan, efisiensi, HR planning.
4. Menentukan hubungan antara posisi dalam struktur
organisasi.
Dengan menjalani langkah ini maka kita dapat tahu bahwa bagaimana setiap orang dalam perusahaan mempertanggungjawabkan pekerjaan mereka. Siapa bertanggungjawab kepada siapa dan biasanya mereka maksimal bawahan setiap orang maksimal delapan orang. Hubungan tersebut harus benar-benar dilihat sebagai sebuah bentuk tanggungjawab untuk setiap keputusan.
Dengan menjalani langkah ini maka kita dapat tahu bahwa bagaimana setiap orang dalam perusahaan mempertanggungjawabkan pekerjaan mereka. Siapa bertanggungjawab kepada siapa dan biasanya mereka maksimal bawahan setiap orang maksimal delapan orang. Hubungan tersebut harus benar-benar dilihat sebagai sebuah bentuk tanggungjawab untuk setiap keputusan.
Hal ini menggambarkan bagaimana tanggung
jawab setiap orang dalam perusahaan dan kepada siapa mereka melaporkan setiap
kegiatan dalam perusahaan.
5. Memastikan beberapa syarat terpenuhi untuk
Organisasi.
Tahap ini untuk memastikan lagi tidak terlewat, karena
diyakini jika syarat-syarat ini terlewat bisa mengakibatkan organisasi tidak
optimal, misalnya seperti : adanya visi dan misi, tujuan yang jelas, pengarahan
didalan struktur organisasi, adanya pembagian kerja yang jelas bagi
masing-masing anggota.
6. Melakukan evaluasi atas struktur organisasi yang
dibuat.
Pada tahap ini struktur organisasi sudah dibuatkan tapi harus dievaluasi dengan membandingkan antara tujuan dengan capaian. Akan diketahui gap atau kesenjangan antara tujuan dengan capaian dan disinilah peran evaluasi atas struktur organisasi. Jika ada gap maka harus dijadikan dasar apakah ada yang harus diperbaiki bisa dari job performance yang terlalu tinggi atau memang pemangku jabatan belum cakap sehingga perlua adanya pengembangan atau pelatihan. Di tahap inilah teori PDCA harus dijalankan konsisten.
Pada tahap ini struktur organisasi sudah dibuatkan tapi harus dievaluasi dengan membandingkan antara tujuan dengan capaian. Akan diketahui gap atau kesenjangan antara tujuan dengan capaian dan disinilah peran evaluasi atas struktur organisasi. Jika ada gap maka harus dijadikan dasar apakah ada yang harus diperbaiki bisa dari job performance yang terlalu tinggi atau memang pemangku jabatan belum cakap sehingga perlua adanya pengembangan atau pelatihan. Di tahap inilah teori PDCA harus dijalankan konsisten.
7. Melakukan perbaikan terus menerus.
Pada tahap terakhir harus melakukan perbaikan terus menerus terhadap struktur organisasi yang ada karena berhubungan dengan bagaimana tujuan yang ditetapkan sebagai dasar pengelolaan sumberdaya manusia, terutama jika ditemukan beberapa fungsi yang belum mencapai performance yang dituju.
Pada tahap terakhir harus melakukan perbaikan terus menerus terhadap struktur organisasi yang ada karena berhubungan dengan bagaimana tujuan yang ditetapkan sebagai dasar pengelolaan sumberdaya manusia, terutama jika ditemukan beberapa fungsi yang belum mencapai performance yang dituju.
Jika sudah melakukan tahapan-tahapan tersebut maka akan terbentuklah Model Struktur Organisasi yang mempunyai model yang diyakini akan optimal, efektif juga efisiensi, misalnya model struktur organisasi seperti sbb :
Model Struktur
Organisasi Fungsional
Sesuai
dengan istilahnya, struktur organisasi ini dibentuk mengacu pada fungsi-fungsi
yang dibutuhkan oleh organisasi. Biasanya digunakan oleh organisasi kecil yang
memiliki sedikit fokus program. Model ini tidak banyak digunakan oleh
organisasi yang memiliki beragam fungsi program.Fungsi ini juga tidak
membutuhkan fungsi kendali antar wilayah yang kompleks.
Model Struktur berbasis Program atau Produk
Pada
struktur ini, organisasi dibelah berdasarkan produk atau program yang dituju
oleh sebuah organisasi. Dengan model ini, organisasi dapat mengontrol kinerja
berbasis capaian pada masing-masing fokus (core) yang menjadi bagian utama dari
organisasi. Setiap lokus memiliki target pencapaian yang spesifik.
Model Struktur
Organisasi Berbasis Wilayah (Geografis)
Sebuah
organisasi yang memiliki cakupan wilayah cukup besar dapat mengadopsi model
struktur ini. Pembagian kerja besar pada struktur ini dibagi bedasarkan wilayah
kerja. Hal ini kemudian perlu didudukkan kembali dalam kajian elemen struktur,
salah satunya yang berkaitan dengan sentralisasi dan desentralisasi kewenangan
masing-masing wilayah. Masing-masing wilayah memiliki struktur sendiri yang
sesuai dengan fokus masing-masing.
Model Struktur
Organisasi Matriks
Organisasi
dengan kebutuhan yang kompleks terkadang memilih model struktur yang disebut
struktur berbasis matriks. Organisasi yang menerapkan model ini umumnya adalah
organisasi dengan urusan dan fokus yang kompleks. Model organisasi ini memiliki
tantangan besar dalam rentang koordinasi dan pengawasan mengingat kompleksitas
fokus dan cara bekerja yang sudah dikelola oleh organisasi. Model ini
menggabungkan model fungsional, geografis dan model produk sebagai satu
kesatuan yang saling berhubungan.
Berdasarkan
model-model diatas jadi selain mengacu kepada SIPOC ( sesuai yang dijelaskan
diatas ) boleh dikatakan juga model struktur organisasi dipengaruhi oleh luas lingkup
organisasi ( Customer menetap / tinggal),
Jumlah pekerja ( Costumer menyukai banyak produk , Wilayah ( Customer menetap /
tinggal ), Lingkungan internal ( Customer menetap / tinggal )
Demikian
cara membuat struktur organisasi, dimulai dari tahapan-tahapannya seingga
terbentuklah model yang sebenarnya dari awal sudah bisa diketahui arah model
struktur organisasi yang akan teberntuk berdasarkasn SIPOC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar