Recruitment
Management atau pengelolaan rekrutmen termasuk salah satu pilar dari Fungsi
Human Resources / Human Capital adalah merupakan proses pemenuhan karyawan
sesuai dengan Man Power Planning ataupun permintaan dari user dengan
persetujuan manajemen.

Perusahaan
yang mempunyai nilai atau ingin mencapai visi dan goalsnya secara logika harus
mempunyai karyawan atau sdm yang bukan hanya bermutu saja tapi juga memenuhi
aturan yang ada di Indonesia, oleh karena itu penulis akan bahas tentang
Recruitment Management atau pengelolaan rekrutmen yang dialami dan diyakini
cocok dengan visi perusahaan sesuai dengan fungsi HR /HC.
Tidak
jarang kita kesulitan disaat melakukan proses rekrutmen, jadi jika mengalami
kesulitan tsb, buatlah beberapa tahapan dalam melakukan rekrutmen agar terarah
dan mendapatkan karyawan yang sesuai dengan visi & misi perusahaan.
Berikut
adalah beberapa tahapan yang menurut penulis cocok dalam pengelolaan rekrutmen
:
1.UU 13 th 2003 sebagai dasar dari
aturan merekrut karyawan ke dalam perusahaan.
Perlu dipahami yakini dan dijalankan bahwa
aturan yang paling penting dalam merekrut karyawan pertama kali adalah
Undang-undang Ketenagakerjaan 13 th 2003, karena jika anda tidak berdasarkan UU
13 th 2003 ini, maka kemungiknan kedepannya akan ada problem yang harus anda
hadapi jika ada pihak-pihak yang mencari celah atau mengambil keuntungan dari
perusahaan. Ada beberapa aturan dari UU 13 th 2003 ini tentang merekrut
karyawa, misalnya pada Pasal 5, pasal 6, pasal 31, pasal 35, pasal 37, pasal 43
hingga pasal pasal 47, pasal 50, pasal 68, pasal 74, pasal 76, dan yang
lainnya. Bacalah dengan seksama di UU 13 th 2003 dan jadikan referensi nantinya
ke aturan di perusahaan tentang merekrut karyawan ke dalam perusahaan.
2. Buatlah aturan perusahaan tentang
rekrut karyawan berdasarkan dari UU 13 th 2003.
Sesudah anda mempelajari UU 13 th 2003 dan
menemukan benang merah terkait pengelolaan rekrutmen yang sesuai dengan UU
teserbut. Maka buatlah aturan di perusahaan tentang rekrutmen yang intinya
tidak melanggar dari UU 13 th 2003. Anda bisa membuatnya menjadi Surat
Keputusan Direksi atau di Peraturan Perusahaan ataupun di Perjanjian Kerja
Bersama dll, yang intinya aturan ini adalah menjadi acuan kedua sesudah UU 13
th 2003. Buatlah point-point yang berisikan syarat-syarat untuk merekrut
didalam aturan tsb, misalnya syarat usia, syarat warga negara, syarat
pendidikan ( jika anda sudah melakukan job analysis maka anda bisa mengadopsi
dari job analysis tsb untuk dimasukkan ke aturan rekrutmen ), kumpulkan semua
job spesification dan gabungkan secara umum kemudian masukkan ke arturan tsb.
Sehingga aturan tersebut bisa dipublikasikan dan dijalankan.
3. Job Specification juga menjadi dasar
dari syarat permintaan karyawan
Kumpulkan semua Job Spesifikasi, untuk
dijadikan referensi jika ada user yang mengajukan permintaan anda bisa langsung
mencocokkan antara permintaan karyawan dengan job Spefikasi.
4. Man Power Planning dan Form
Permintaan Karyawan
Sebagai praktisi Anda harus memegang Man
Power Planning dan Form Permintaan Karyawan, anda tidak bisa juga tidak boleh
memasukkan karyawan jika tidak ada di Man Power Planning ataupun tidak ada Form
Permintaan Karyawan. Dokumentasikan dengan baik, rapi, bahkan sistematis dari
file Man Power Planning dan Form
Permintaan Karyawan. Dokumentasikan dengan manual juga terdatabase, sehingga
jika suatu saat anda di audit anda dapat menunjukkan evidence yan dibutuhkan.
5. Pubilikasikan lowongan dimanapun.
Jika anda atau team rekrutmen sudah
mendapatkan Man Power Planning dan atau Form Permintaan Karyawan maka tahapan
anda selanjutnya adalah publikasikanlah semua lowongan dimanapun berada, ada
beberapa tempat untuk mempublikasikan info lowongan yaitu : portal pencari
kerja, jaringan pekerja di internet, jaringan sosial, sekolah-sekolah,
universtias-uiniversitas, komunitas profesional, komunitas akademisi,
tempat-tempat umum, event-event, dll. Dengan demikian kemungkinan untuk
kandidat melamar akan berpeluang banyak.
6. Bank Data kandidat.
Walaupun tidak ada Form Permintaan
Karyawan, untuk antisipasi memenuhi permintaan karyawan yang terkadang urgent
ataupun jumlah yag banyak, anda bisa juga tetap merekrut dan seleksi. Tapi
ingat tidak boleh memasukkan karyawan ke dalam perusahaan. Inilah tujuan anda
membuat proses Bank Data Kandidat, degan adanya Bank Data Kandidat atau stok
kandidat anda dapat memenuhi permintaan karyawan secepatnya sesuai dengan
jumlah dan syarat yang sudah dtentukan. Petakanlah posisi-posisi yang sering
dipinta, atau memiliki turn over tinggi. Jangan lupa infokan ke pelamar juga,
bahwa tujuan anda mengadakan tes rekrutmen dan seleksi untuk Bank Data Kandidat
atau Stok Kandidat yang nantinya jika ada permintaan akan cepat dipanggil untuk
masuk bekerja. Dengan demikian maka jika ada permintaan anda hanya membuka Bank
Data Kandidat dan menelepon untuk memasukkan bekerja.
7. Memilih tes psikologi yang sesuai
dengan kebutuhan.
Sesudah para kandidat berdatangan maka
tahap berikutnya adalah pilihlan tes psikologi yang cocok. Secara garis besar
ada dua macam tes psikologi yaitu tes kepribadian ( untuk mengungkapkan secara
khusus kepribadian yang ada dalam diri seseorang ) & tes kemampuan atau tes
intelegensi atau tes IQ (mengungkapkan kondisi intelegensi seseorang, kemampuan
dalam memecahkan masalah, proses kognisi, dan semuanya yang berhubungan dengan
faktor kognitif ).
Pililah
tes-tes psikologi yang anda sukai , anda senang
gunakan karena mewakili pemikiran anda tapi juga sesuai dengan sasaran
rekrutmen anda pda perusahaan. Berikut tes-tesnya :
Tes
Kepribadian : Tes Grafis ( DAM : menggambar orang ; BAUM : menggambar pohon,
HTP : menggambar rumah, pohon dan orang ; WARTEGG ; Grafologi ; dll ), Tes
Pauli & Kraeplin ( mengungkapkan trait individual ); TAT ( Thematic
Apperciaption Test = menceritakan gambar tang terlihat pada sebuah kartu );
Rorschach ( teknik berck tinta ), DISC ( self report ); Papikostik; EPPS
Tes
Kemampuan : IST, CFIT, STM, WAIS, WISC, TIU, TKD.
Pelajarilah
tujuan dari hasil tes-tes psikologi tersebut, dan jadikan sebagai standar tes
dalam strategi rekrutmen.
8. Memilih tekhnik interwiew yang sesuai
dengan kebutuhan.
Sesudah anda mempunyai standar tes
psikologi yang sesuai untuk strategi rekrutmen, maka anda tinggal memilihi
tekhnik interview yang sesuai untuk sasaran perusahaan. Ada beberapa tekhinik
interview yaitu : teknik tradisional ( menggunakan pertanyaan terbuka ), teknik
behavior ( untuk mengetahui respon kandidat tehadap suatu keadaan, terkait
teknik STAR )
9. Memilih kandidat yang mempunyai visi
atau goals sama dengan perusahaan
Kandidat yang sudah anda interview belum
tentu cocok dengan budaya perusahaan, pembuktian ini terjadi disaat akan
datang, yaitu kandidat tsb yang menjadi karyawan akan resign di masa yang akan
datang. Oleh karena itu disaat interview terakhir, pertanyakanlah dan galilah
kandidat tsb, apakah mempunyai visi atau gols yang sama. Jika ada, maka anda
harus merekrut kandidat tsb, karena nantinya karyawan tsb akan memberikan nilai
untuk perusahaan. Sesuai dengan fungsi Human Capital.
10. Mendatangi dan menawarkan lowongan
di Kantung Kandidat
Jika anda sudah melakukan tahapan-tahapan
diatas, maka anda akan yakin dapat menemukan, memastikan kandidat dapat masuk
bekerja di perusahaan. Tapi jangan semudah itu juga, terkadang dalam mencari
kandidat saja susah untuk mendapatkannya apalagi memasukkan karyawan, karena
hal ini sudah dirasakan penulis. Oleh karena itu pada tahapan terakhir ini kita
harus berpikir out of the box dan kritis, disinilah kita harus menjemput bola.
Yaitu dengan cara apa, kita harus melakukan mapping ( pemetaan ) di mana saja terdapat kantung kandidat setelah
mapping kita datangi dan tawarkan info lowongan dengan rutin kemudian followup
hasil dari kunjungan teersebut. Misalnya disaat penulis kesulitan menemukan
kandidat driver berlisensi khusus, maka datangilah lokasi-lokasi ada driver berlisensi
khusus tsb apakah di terminal di pool atau di parkiran, disaat penulis kesulitan
mendapatkan karyawan teknik kelistrikan maka datangilah lokasi-lokasi
sekolah-sekolah teknik kelistrikan jika perlu buatlah kerjasama magang atau MT
yang nantinya sekolah tsb justru menjadi pemasok kandidat, disaat penulis susah
untuk mendapatkan kandidat yang profesional maka datangilah komunitas-komunitas
profesional publikasikanlah adanya lowongan, dan masih banyak yang lainnya.
Intinya datangi dan tawarkanlah lowongan di Kantung-kantung kandidat dengan
demikian anda akan mudah sekali mendapatkan kandidat, yang meringankan
pekerjaan anda juga.
Demikianlah
tahapan-tahapan Rekrutmen Management atau Pengelolaan Rekrutmen, yang bukan
sekedar mencari kandidat, menyeleksi dan memasukkan kandidat menjadi karyawan
di perusahaan. Tapi secara legalitas kandidat tersebut tidak melanggar aturan
di Indonesia bahkan patuh, secara kriteria perusahaan juga terpenuhi, secara
teori-teori dan konsep psikologis terpenuhi dan secara target waktu juga akan
terpenuhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar