Ada
beberapa praktisi HR yang bingung disaat timbul atau terjadinya masalah,
mungkin bingung karena harus melakukan apa saja atau karena masalah yang
terjadi sudah lama terjadi & terus menerus terjadi atau apa yang harus dilakukan
pertama kali hingga seeterusnya dan berbagai macam alasan.
Disaat
melead team, biasakanlah memetakan ( mapping ) semua masalah kemudian menjawab
/ mancari problem solving dengan berbagai macam konsep atau teori. Terutama
jika masalah yang terjadi datang secara tiba-tiba & harus kita perbaiki
dengan segera, maka kita harus berpikir menggunakan strategi yang secepatnya
juga untuk memperbaiki masalah tsb.
Kita
harus memperkirakan apakah masalah-masalah tersebut kemungkinan timbul hanya
sekali atau timbul bisa berkali-kali dengan frekuensi jarang, banyak atau
sering. Untuk masalah-masalah yang kemungkinan hanya timbul sekali maka coba
gunakan 5W1H sedangkan untuk masalah-masalah yang timbul berkali-kali maka
perlu meggunakan konsep & siklus PDCA.

PDCA pada Astra Management System ( AMS )
PDCA merupakan bagian dari Kaizen yang mempunyai kepanjangan Plan, Do, Check, Action. Apakah yang dimaksud dengan Kaizen?, Kaizen berasal dari bahasa jepang yang yakni kai : perubahan & zen : baik, jika digabungkan menjadi perubahan baik, yang berarti perubahan menjadi lebih baik. Kaizen mengacu pada filosofi atau praktek bisnis yang berfokus pada perbaikan terus-menerus pada proses di bidang manufaktur, rekayasa, dan manajemen bisnis. Kaizen diperkenalkan oleh Edward W. Deming guru manajemen mutu dari Amerika yang mengunjungi negara itu untuk memperbaiki keadaan di Jepang. Nah apa hubungan antara Kaizen dengan PDCA?, hubungannya yakni, Langkah pertama dari kaizen adalah menerapkan siklus PDCA sebagian sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan dari kaizen. Jadi PDCA merupakan bagian dari Kaizen yang merupakan langkah pertama dari Kaizen. Tapi kita tidak membahas Kaizen, tapi membahas PDCA yang simple untuk problem solving di Fungsi HR.
Secara umum
pengertian PDCA dapat kita artikan secara harfiah, yakni
1. PLAN ( Merencanakan ).
Tahapan ini mengharuskan
Anda meletakkan Sasaran dan Proses yang dibutuhkan untuk
memberikan hasil yang sesuai. Adanya perencanaan dari masalah yang ada
memang diperlukan , dan langkah-langkah yang akan diambil. Tahap ini umumnya
adalah tahap yang paling panjang dari keseluruhan proses PDCA. Artinya,
perencanaan yang matang akan membantu kita dalam pelaksanaan dan mencapai hasil
optimal.
Dalam
merencanakan, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, diantaranya:
- Mendapatkan / menemukan problem.
- Memilah problem yang cocok untuk menggunakan PDCA sebagai solusi problem solvingnya.
- Menimbang sumber daya team ataupun individu untuk mendukung pencapaian target.
- Membuat timeline aktivitas secara rinci dan tentukan PIC nya atau individu sendiri.
- Dalam menentukan waktunya, jangan lupa untuk mempertimbangkan faktor yang menghambat dalam pelaksanaannya.
2. DO ( Melaksanakan ).
Tahapan ini mengharuskan
anda dan team ataupun individu untuk melakukan apa yang sudah direncanakan dan
dicanangkan pada tahap Plan. Proses kerja disini mengacu pada Jadwal/Shecule
yang sudah dibuat, serta melibatkan orang yang terkait. Team ataupun
individu harus merealisasikan perencanaan secara disiplin dengan melakukan
tahap Do. Dengan demikian, timeline yang jelas akan sangat membantu. Dibutuhkan
juga komitmen dan ketahanan diri yang kuat dalam melaksanakan perencanaan yang
sudah dibuat.
3. CHECK ( Mengevaluasi )
3. CHECK ( Mengevaluasi )
Tahapan ini
akan menguji hasil perbaikan yang telah dikerjakan. Tahap Do yang team ataupun
individu sudah lakukan harus di Evaluasi dan di Review. Apakah hasil
yang diraih seudah sesuai target rencana, atau masih ada penyimpangan. Periksa
secara berkala timeline dan aktivitas yang sudah dilakukan. Evaluasi kendala
yang terjadi.
4. ACT ( Menindaklanjuti )
Tahapan akhir
sebuah proses PDCA yaitu menindaklanjuti
hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga pada tahap Act,
team ataupun individu sudah mendapatkan hasil dari Plan, Do, Check, apakah
sudah sesuai dengan harapan atau belum sesuai dengan harapan. Jika dianggap masih belum sesuai
dengan harapan maka perlu mengulang PDCAnya kembali tapi jika sudah sesuai harapan
/ masalah teratasi maka Perencanaan atau Program Problem Solving yang sudah
dijalankan bisa dijaikan standarisasi
hasil perbaikan agar dapat dipergunakan secara berkesinambungan. Langkah
ini menjadi langkah pertama kembali untuk melihat improvement baru yang bisa
dikerjakan. Pertahankan pula aktivitas yang relevan dan efektif dalam
pencapaian target. Tahap Action bukan merupakan tahap akhir dalam proses PDCA.
Hal ini dikarenakan PDCA bersifat seperti roda, sehingga kita dapat kembali
lagi ke tahap Plan / Standarisasi yang dilanjutkan dengan Do – Check – Action,
dan seterusnya.
Satu hal
lagi, komitmen dan konsistensi dalam menjalankan prinsip PDCA ini juga
menentukan keberhasilan kita dalam mencapai mencapai target.
PDCA biasa digunakan di Praktisi Manufaktur, tapi bukan berarti konsep & siklusnya tidak bisa kita gunakan difungsi selain operational, di fungsi HR / HC PDCA juga bisa digunakan. Pada prinsipnya di dalam PDCA harus ada masalah yang dijabarkan secara terukur, misalnya tidak ada kecelakaan kerja, tidak ada karyawan yang tidak mempunyai perjanjian kerja, tidak ada karyawan yang tidak mendapatkan gaji, dst.
Ada beberapa perusahaan tidak mencanangkan PDCA dengan baik, tapi ada juga yang melaksanakan PDCA dengan sangat ketat. Ada beberapa perusahaan yang mendatangi konsultan, mencoba mengadopsi manajemen dari perusahaan lain, tetapi selama mengutamakan konsep strategi yang bagus dan tidak mengimplementasikan konsep strategi yang bagus tsb, atau antara konsep strategi yang bagus dengan implementasi terdapat jarak yang lebar, maka perusahaan tersebut tidak akan mencapai tujuan perusahaan dengan optimal ataupun maksimal. Terlebih perusahaan-perusahaan yang mempunyai manajeman bagus, selain mempunyai kontrol finansial dan kontrol proses, mereka mempunyai kontorl SDM juga. Oleh karena itu PDCA adalah konsep juga siklus yang bagus dalam problem solving yang baik, selain mampu mengontrol proses PDCA bisa mengontrol SDM.
PDCA pada Astra Management System ( AMS ) & peneranapan PDCA pada Struktur Organisasi
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar